Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah ilmu yang berkaitan dengan penangkapan, permodelan, dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi. AI merupakan bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola.
Ada beberapa jenis kecerdasan buatan, di antaranya:
Istilah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) muncul pertama kali pada 1956 dalam Konferensi Dartmouth. Namun, konsep kecerdasan buatan ini sudah ditanamkan jauh sebelum itu. Para ahli dari masa ke masa telah melakukan penelitian untuk terus mengembangkan kecerdasan buatan ini. Alan Turing, seorang ahli matematika dan ilmu komputer Inggris, dianggap sebagai salah satu pencetus konsep kecerdasan buatan. Ia mendefinisikan AI sebagai sistem yang berperilaku seperti manusia. Geoffrey Hinton, yang sering disebut-sebut sebagai bapak kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), keluar dari raksasa teknologi, Google. Sebelumnya, Hutton dipekerjakan oleh Google satu dekade yang lalu untuk membantu mengembangkan teknologi AI perusahaan, dan pendekatan yang dia rintis telah membuka jalan bagi sistem yang ada saat ini seperti ChatGPT
Sistem kecerdasan buatan bekerja dengan menggunakan algoritma dan model matematika yang terinspirasi dari cara kerja otak manusia. Sistem ini dapat belajar dari data dan mengenali pola untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu
Tujuan utama dari kecerdasan buatan adalah untuk memberikan kemampuan untuk mengolah input dan menjelaskan output pada perangkat lunak. AI akan menyediakan interaksi yang lebih baik antara manusia dan mesin, serta membantu manusia dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sulit. Manfaat dari kecerdasan buatan antara lain meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, transportasi, dan manufaktur. AI juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan memprediksi hasil yang mungkin terjadi.
Kecerdasan buatan dapat membawa manfaat bagi manusia, namun juga dapat membawa risiko dan bahaya. Salah satu bahaya dari kecerdasan buatan adalah potensi untuk digunakan dalam kejahatan siber, seperti serangan siber dan manipulasi data. Selain itu, kecerdasan buatan juga dapat menggantikan pekerjaan manusia dan menimbulkan masalah sosial dan ekonomi. Namun, dengan pengaturan yang tepat, kecerdasan buatan dapat membantu manusia dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
AI ditemukan pada tahun 1956 dalam Konferensi Dartmouth. Di Indonesia, AI mulai dikenal pada tahun 2015 dan semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi.